Server 1
Cerita Rakyat Aceh : Putri Niwer Gading
Apk Mod
Alkisah, dahulu di Negeri Alas - termasuk wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, ada seorang raja yang amat sangat bijaksana dan dicintai rakyatnya. Ia memerintah dengan adil dan bijaksana, sehari-hari pikirannya dicurahkan untuk memajukan negeri dan kemakmuran rakyatnya.
Namun sayang, sang raja tidak mempunyai putera. Mereka sedih, atas nasihat orang pintar, raja dan permaisuri kemudian tekun berdo'a sambil berpuasa. Beberapa bukan kemudian permaisuri mengandung. Setelah sampai waktunya permasuri melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Amat Mude.
Belum genap setahun umur Amat Mude, ayahnya yang seorang raja meninggal dunia.
Karena Amat Mude masih bayi, maka adik sang raja atau Paman (Pakcik) Amat Mude, diangkat menjadi raja sementara.
Pakcik itu bernama raja Muda. Setelah diangkat menjadi raja, ia malah bertindak kejam kepada Amat Mude dan Ibunya.
Mereka berdua diasingkan ke sebuah hutan terpencil. Raja Muda ingin menguasai sepenuhnya kerajaan yang sesungguhnya hak Amat Mude.
Walau dibuang jauh dari Istana permaisuri tidaklah mengeluh. Ia terima cobaan berat itu dengan sabar dan tabah. Ia besarkan Amat Mude dengan penuh kasih sayang. Tahun demi tahun berlalu, tak terasa Amat Mude tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tampan.
Amat Mude suka memancing Ikan di sungai. Pada suatu hari, permaisuri dan Amat Mude pergi ke sebuah desa di pinggir hutan untuk menjual ikan. Tanpa disangka ia bertemu dengan saudagar kaya. Ternyata ia bekas sahabat suaminya dulu.
"Mengapa Tuan Putri dan Putra Mahkota berada di tempat ini?" tanya saudagar itu keheranan.
Permaisuri menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya.
Kabinet Ali Sastroamijoyo I membentuk sebuah kabinet dengan program kerja, kendala, kesulitan dan jatuhnya. Mendengar hal itu, sang saudagar segera mengajak mereka ke rumahnya danmembeli semua ikannya. Setibanya di rumah saudagar kaya, ia menyuruh istrinya segera memasak ikan tersebut. Ketika sedang memotong perut ikan, sang istri merasa heran karena dari perut ikan itu keluar telur ikan yang berupa emas asli. Kemudian butiran emas tersebut dijual ke pasar oleh istri saudagar. Uangnya ia gunakan untuk membangun rumah permaisuri dan putranya. Sejak saat itu, permaisuri dan Amat Mude telah berubah menjadi orang kaya berkat telur-telur emas dari ikan.
Cerita tentang kekayaan permaisuri dan putranya sampai ke telinga Raja Muda.
Pada suatu hari, Raja Muda memanggil Amat Mude ke istana. Ia memerintahkan Amat Mude memetik Kelapa gadinh untuk mengobati penyakit istri raja Muda. Di sebuah pulau yang terletak di tengah laut. Konon, lautan disekitar pulau itu dihuni oleh binatang-binatang buas. Siapapun yang melewati lautan itu pasti celaka.
Raja Muda mengancam Amat Mude jika tidak berhasil, ia akan dihukum mati. Tapi Amat Mude tak peduli dengan ancaman itu. Niatnya tulus hendak menolong istri Raja Muda. Ia pun segera berangkat meninggalkan Istana.
Setibanya di pantai, ia duduk termenung. Tiba-tiba muncul dihadapannya seekor ikan besar bernama Si Lenggang Raye, didampingi oleh Raja Buaya, dan seekor Naga Besar.
Singkat cerita, Amat Mude telah menemukan pohon kelapa gading dengan bantuan Si Lenggang Raye, Raja Buaya, dan seekor naga. Selanjutnya Amat Mude memanjat pohon. Ketika sedang memetik buah kelapa gading, tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan.
"Siapapun yang berhasil memetik buah kelapa gading, dia akan menjadi Suamiku."
"Siapakah engkau?" tanya Amat Mude.
"Aku Putri Niwer Gading," jawabnya suara dari bawah pohon kelapa.
Amat Mude cepat-cepat memetik kelapa gading. Setelah turun dari atas pohon kelapa. Alangkah takjubnya Amat Mude melihat kecantikan Putri Niwer Gading. Akhirnya Amat Mude pun mengajak sang putri pulang kerumahnya untuk dipersunting. Setelah menikah, Amat Mude beserta istri dan Ibunya berangkat ke istana untuk menyerahkan buah kelapa gading.
Kedatangan Amat Mude membuat Raja Muda terheran-heran. Orang yang berhasil melewati rintangan di pulau angker pastilah orang sakti. Ia tak mau main-main lagi. Kini tidak ada alasan untuk menghukum mati keppnakannya itu.
Akhirnya Raja Muda sadar akan kesalahannya. Ia memohon maaf kepada permaisuri dan Amat Mude. Beberapa hari kemudian Amat Mude dinobatkan menjadi Raja Negeri Alas.
Ketika musibah sedang terjadi, diperlukan kesabaran dan ketabahan. Serta dengan bekerja keras kita akan sampai pada perbaikan nasib.
Server 2
Cerita Rakyat Aceh : Putri Niwer Gading
Data OBB